Selasa, 07 April 2015

Tentang Kami



Teater We-eN lahir di Yogyakarta, 24 Oktober 2012. We-eN adalah kepanjangan dari Wanito Ngunandiko yang berarti “Wanita Berbicara”. Nama Wanito Ngunandiko sendiri tercetus dari seorang seniman teater asal Yogyakarta, Jujuk Prabowo. Pemberian nama tersebut diilhami dari rencana pementasan perdana Teater We-eN saat itu berupa monolog yang dilakukan oleh 7 wanita pencinta teater.
Ide pentas perdana monolog yang khusus dimainkan oleh 7 wanita muncul dari Gati Andoko sebagai sutradara. Hingga disepakati, pementasan perdana Teater We-eN tersebut diberi judul ‘Kolase dan 7 Jendela Kaca’. Yeni Eshape sebagai produser kali ini turut menjajal kemampuannya di atas panggung memainkan sebuah lakon bersama keenam pemain perempuan lainnya yang masing-masing sebenarnya juga sudah lama vakum di dunia perteateran negeri ini dikarenakan kesibukannya baik di keluarga, masyarakat pada umumnya dan karier mereka masing-masing. Dan akhirnya mereka berhasil dengan sukses melakonkan perannya masing-masing tersebut dalam pentas perdana Teater We-eN monolog dengan judul ‘Kolase dan 7 Jendela Kaca’ pada tanggal 11-12 Januari 2013 di gedung societet, Taman Budaya Yogyakarta (TBY).
Wanito, yang artinya perempuan memang makhluk sangat istimewa. Bermacam-macam sisi kehidupan seorang perempuan selalu menarik untuk diperbincangkan, menarik untuk diangkat dalam sebuah cerita kehidupan dan patut disimak dalam sebuah pagelaran kisah panggung sandiwara, panggung pertunjukan bahkan panggung seni teater dan semacamnya. Perempuan bisa tangguh. Bisa pula rapuh. Bisa saja setia. Bisa pula membagi cinta dengan cara jadi perempuan kedua.
Ngunandiko, artinya “berbicara”, menunjukkan bahwa kelompok teater ini akan menempatkan wanita sebagai pelaku utama dalam ide-idenya dengan ‘dunia wanita’ sebagai topik pembahasaannya. Pembicaraan tentang wanita oleh wanita merupakan isu yang menarik sekaligus selalu relevan dengan perkembangan zaman. Pementasan atau pembahasan tentang dunia wanita yang dilakukan oleh Teater We-eN diharapkan dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan harkat kewanitaan, dan kemanusiaan pada umumnya. Untuk itu pementasan teater ini nantinya diharapakan mendapatkan dukungan dari semua pihak, khususnya instansi, lembaga, maupun komunitas terkait.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar